|

Wawancara : Head Coach MB Bontang PKT


Profile :
Nama : Rene’ Conway
Umur : 46 tahun
Pekerjaan : Pelatih Marching Band
Band : MB Bontang PKT

Wawancara dengan Pelatih Kepala MB Bontang PKT

Redaksi :
Latar belakang apa yang membuat Anda terjun di dunia marching band dan khususnya
di kepelatihan ?

Rene’ Conway :
Ketika saya kecil, Ibu saya suka menyanyi dan bermain piano, Bapak saya juga
suka menyanyi, jadi keluarga saya memang bisa dikatakan “Pemusik”
sehingga secara otomatis saya ikutan. Saya belajar piano dengan les privat dan
juga secara sendirian, dulu saya suka belajar lagu dari mendengar saja, lalu
meniru lagunya di piano.

Ketika saya di SMP, saya melihat Marching Band di SMP / SMA saya tampil dalam
“Pep Rally” untuk tim Football dan langsung terpesona dengan seksi
Perkusi. Setiap minggu saya datang ke pertandingan football dan duduk dekat
dengan Marching Band supaya bisa melihat seksi Perkusi bermain. Semester berikutnya
saya mendaftarkan diri ke MB dan setelah itu menjadi sejarah.

Redaksi :
Bagaimana perasaan dan kesan anda sebagai pelatih berhasil membawa MB Bontang
PKT kembali Juara Divisi Umum GPMB 2008 ?

Rene’ Conway :
Menjadi Pelatih di MB tidak jauh berbeda dengan menjadi Orang Tua (kebetulan
kedua anak saya – Robby & Ryan juga bermain Trumpet di MB BPKT). Banyak
sekali perasaan yang dilalui dalam pelatihan untuk menjadikan suatu Program
dari awal sampai terwujud.

Kita harus berusaha membentuk anggota untuk menjadi suatu tim yang solid, dan
itu hal yang makin sulit di zaman ini karena kesadaran pada anak2 sekarang agak
sulit untuk ditimbulkan, baik dari segi kedisiplinan, rasa pertanggung jawaban,
rasa saling memiliki maupun kerajinan datang untuk latihan. Saya yakin bahwa
para Pelatih yang melatih sekarang di dunia MB sudah pasti mengerti apa yang
saya ceritakan disini.

Jadi dengan perjuangan yang cukup berat selama 11 bulan sampai akhirnya menjadi
juara, ada rasa sangat bangga untuk setiap Anggota dan Pelatih di MB BPKT karena
saya tahu persis perjuangan yang dilalui setiap orang untuk menjadikan programnya
sukses. Saya melihat 130 anggota dengan 130 hati kecil menjadi 1 hati besar
di lapangan, sampai bisa merasakan hatinya dalam penampilan – itu sangat
mengharukan pada saat menonton mereka tampil.

Ya . . . memang rasanya seperti Orang Tua melihat anak2nya berhasil dalam suatu
perjuangan . . . dan memang anak saya sendiri ikut bermain, jadi saya tambah
lebih bangga lagi!


Redaksi :
Berapa lama Anda mempersiapkan MB Bontang PKT, dari penyusunan materi sampai
finishing ?

Rene’ Conway :
Tahun ini kami mulai persiapkan materi dari bulan Februari dengan tantangan
yang cukup berat karena harus tampilkan Show 4 lagu untuk Pembukaan PON di Samarinda
pada awal Juli. Untuk itu, kami putuskan untuk tampilkan 2 lagu dari program
GPMB dan 2 lagu yang lain sebagai pelangkap program untuk PON (yaitu “Kawan”
ciptaan Presiden SBY dan “Sempurna” campuran versi Andra & the
Backbone & Gita Gutawa).

Setelah PON kami lanjutkan persiapan untuk GPMB dan akhirnya selesai pelajari
Materi semua sekitar tanggal 26 Oktober. Setelah itu kami sempat merubah beberapa
bagian dari Display & Musik supaya kesinambungan programnya lebih lancer.


Redaksi :
Hal tersulit apa yang menjadi kendala dalam mempersiapkan MB Bontang PKT ke
GPMB 2008 ?

Rene’ Conway :
Ada 2 kendala yang cukup berat tahun ini.

Yang pertama karena ada banyak sekali anggota baru pada tahun 2008 (60% baru
di Brass, 50% baru di Perkusi dan 70% baru di Color Guard). Akibatnya semua
anggota senior dan para Pelatih harus bekerja keras sekali untuk meratakan kemampuan
anggota yang baru agar seimbang dengan anggota senior. Hal ini menjadi berat
karena tidak semua anggota senior maupun junior merasa sanggup karena berbagai
alasan – kadang-kadang karena sekolah / kuliah, karena pusing memikirkan anggota
baru yang agak lama untuk meningkat atau tidak rajin. Hal-hal ini menyebabkan
berbagai anggota berhenti karena tidak sabar atau merasa tidak sanggup lagi.
Tentunya hal ini menjadi beban untuk kami semua. Dan saya yakin hampir semua
MB yang lainnya mengalami kendala yang tidak jauh berbeda.

Yang kedua adalah Display untuk 2 menit terakhir show. Karena tempo lagu First
Circle & Ending sangat cepat (diantara 174 s/d 200+ Beats Per Minute) dan
Display yang Andy buat sangat rumit, akhirnya kami harus memberi focus terus
pada bagian terakhir show. Sering latihan PBB dengan tempo cepat, sering review
berulang kali beberapa chart display yang sulit sekali. Dengan jadwal ulangan
Semester pada bulan Desember dan anggota MB BPKT yang terdiri dari lebih dari
20 sekolah yang berbeda, maka sangat sulit untuk latihan dengan lengkap. Mungkin
kendala seperti ini juga dirasakan oleh berbagai MB lainnya – maka saya
sampaikan bahwa kami juga mengalami banyak kendala yang berat.

Redaksi :
Apakah ada perbedaan penampilan yang Anda siapkan baik di babak penyisihan dan
final ?

Rene’ Conway :

Kalau soal “Strategi” diantara Penyisihan & Final, tidak ada
strategi untuk menahan suatu efek atau aspek lain dari penampilan di Penyisihan.
Hanya saja saya sama staff cukup perhatikan apa yang terjadi dalam penampilan
Penyisihan dan juga mendengar setiap kaset dari Juri untuk mendapatkan masukan
supaya penampilan di Final bisa lebih baik.

Ternyata di Penyisihan, Juri MAHL dan GE merasa kesulitan untuk mendengar para
Soloist & Duet karena Brass & Perkusi bermain terlalu keras, oleh karena
itu sebelum penampilan Final saya berusaha untuk mengurangi dinamik dalam kedua
seksi tersebut agar Solo & Duet lebih jelas. Di Color Guard juga kami merubah
beberapa aspek dari penampilan untuk mendapatkan efek yang lebih maksimal –
ada yang berhasil dan ada yang kurang berhasil karena merupakan perubahan di
Last Menit . . . hal yang cukup riskan sebenarnya – tapi dilakukan demi
kebaikan tim dengan harapan akan mengangkat penampilan menjadi lebih baik.


Redaksi :
Strategi terbesar apa yang Anda pakai, mengingat saingan di divisi umum juga
tak kalah hebat ?

Rene’ Conway :
Saya kira bukan strategi khusus, namun filosofi saya terhadap saingan yang saya
selalu menyampaikan kepada anggota saya, yaitu – saya merasa saingan itu hal
yang sangat baik karena saingan membuat kita semua supaya meningkatkan diri.
Saya tidak pernah menganggap remeh saingan dari Band-Band lain, saya anggap
bahwa selalu ada kemungkinan bahwa ada MB yang bisa mendahului kami, dan oleh
karena itu, standar yang dulu2 sudah tidak berlaku lagi, harus membuat standar
baru yang lebih tinggi daripada sebelumnya.

Redaksi :
Bagaimana saran Anda sebagai pelatih dan juga mantan juri GPMB dalam penjurian
dan sistem penilaian GPMB kedepan ?

Rene’ Conway :
Sebagai orang yang pernah menjadi Juri di GPMB, saya tahu sekali bahwa untuk
menjadi seorang Juri tidak mudah, apalagi bila harus menilai 20’an MB
dalam satu hari . . . sangat berat, terutama di Babak Penyisihan dimana sistem
Undian digunakan sehingga kemampuan peserta dicampur aduk.

Disitu dimana Obyektivitas menjadi faktor utama. Bayangkan scenario kemaren
dimana PKT tampil pada jam 1 siang dan MBSP tampil hampir jam 8 malam, bagaimana
agar disimpulkan bahwa kedua grup tersebut dapat ranking 1 & 2? SANGAT berat
mengingat bahwa ada lebih dari 10 MB lain yang tampil diantara kedua grup itu.

Saya kira system Penjurian dari sisi ini sudah cukup mantap, hanya saja karena
jadwal GPMB hanya memungkinkan untuk melakukan pertandingan dalam 2 hari saja,
ada baiknya diperpanjang jadwalnya untuk menjadi 3 hari bertanding bila memungkinkan,
supaya tidak terlalu melelahkan untuk Dewan Juri maupun Penonton.

Tentang sistem penilaian, saya hanya merasa ada baiknya kategori Marching &
Maneuvering (M & M) dikembalikan, karena terlalu banyak aspek dalam penampilan
Visual yang dirangkul dalam kategori Display & Showmanship (D & S) sehingga
aspek konsep desain dengan teknis pelaksanaan terlalu tercampur sampai penilaiannya
tidak sedetil mungkin dalam kategori ini.

Redaksi :
Kepada siapa Anda persembahan prestasi terbaik ini ?

Rene’ Conway :

Karena nama programnya “Vincero” The Best of PKT, saya persembahkan
prestasinya kepada seluruh Anggota, Alumni, Pelatih, Pembina dan Pengurus MB
Bontang PKT dari awal sampai sekarang. Kerja keras dan dedikasi mereka yang
menjadikan MB Bontang PKT menjadi MB besar dengan reputasi yang baik seperti
sekarang. Juga kepada Fans MB Bontang PKT yang loyal selama ini. Semoga semuanya
akan selalu mendukung dan doakan MB Bontang PKT, AMIN!!!

Redaksi :
Thanks Mister Rene’ sukses selalu…!!

Short URL: https://trendmarching.or.id/read/?p=1068

Posted by on Jan 12 2009. Filed under Dalam Negeri, Events, GPMB GPJB, News. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

1 Comment for “Wawancara : Head Coach MB Bontang PKT”

Leave a Reply to Trend Marching | Wawancara : Head Coach MB Bontang PKT – Rene’ Conway | Marching Band Bontang Pupuk Kaltim


Recently Commented