Tetap Produktif Di Masa Pandemi bagian 1
Tulisan ini dibuat pada bulan Februari 2021, atau hampir setahun masa pandemi diberlakukan di Indonesia. Sejak saat itu praktis semua kegiatan tatap muka alias offline secara drastis berganti menuju sistem online, tidak terkecuali, termasuk kegiatan Marching Band. Bahkan amat banyak persiapan unit-unit, tim-tim, baik lembaga maupun independen gagal terlaksana mengikuti kejuaraan di tahun 2020. Alhasil, banyak pelaku dan pegiat marching band yang terpantau vaccuum bahkan stop dan banting setir.
Namun demikian, sebenarnya ini adalah peluang bagi kita para pelaku marching band untuk tetap berkarya dan melatih kemampuan di bidang marching band. Sesuai kompetensi minat tentunya. Sebagai praktisi marching band dengan kompetensi keyboard ensemble, bukan bermaksud untuk menggurui, karena memang kompetensi saya juga pas-pasan, namun hanya ingin berbagi info berdasarkan apa yang telah saya lakukan untuk tetap mencoba istiqomah alias konsisten di dunia per-keyboard instrument-an selama pandemi. Berikut info yang ingin saya bagi:
- Tetaplah berpikir positif & temukan ide “gila”
- Pandemi memang “merusak” kebiasaan dan kegiatan kita selaku praktisi dan pegiat marching. Biasanya ber-marching band dengan kawan-kawan seperjuangan, merasakan serunya dimarahi pelatih namun latihan besoknya tetep dateng lagi, tiba-tiba sekarang malah kangen dengan suasana latihan dan kangen dimarahi. Namun demikian, jika kita sebagai pelaku marching band tetap berpikir negatif karena keadaan, maka keadaan juga tidak akan berubah. Keadaan akan berubah dengan cara kita berpikir positif. Dengan berpikir positif niscaya kita akan menemukan banyak hal yang bisa dilakukan untuk tetp konsisten di dunia marching band. Dengan berpikir positif maka kita akan bisa menemukan ide “gila” yang tentunya akan mengarah pada inovasi. Seperti apa? Inshaa Allooh akan saya sambung ke dalam bagian 2 dari tulisan saya ini.
- Lakukan latihan secara konsisten
- Latihan tidak harus selalu melulu dilakukan oleh para pemain marching band. Pelatih pun juga harus wajib fardhu’ain untuk melakukan latihan. Di masa pandemi, latihan seperti apa yang sebaiknya dilakukan? Karena situasi mewajibkan kita untuk tidak banyak kontak dengan orang lain yang berdampak pada akses kita terhadap alat (dalam hal ini saya membahas khusus untuk keyboard percussion), maka latihan tetap dilakukan dengan cara-cara yang juga akan saya bahasa pada sambungan tulisan saya (supaya penasaran dan buka terus trendmarching)
- Buatlah karya
- Jika pada waktu-waktu sebelum pandemi, kita sebagai praktisi marching band disibukkan dengan latihan dan latihan, beriringan dengan aktivitas kita yang lain, maka di masa pandemi ini mungkin sebagian besar praktisi dan pegiat marching band memiliki waktu “luang” yang lebih banyak dari biasanya. Bahkan biasanya tidak ada waktu luang, he…he…he…
- Yang saya lakukan di masa pandemi ini adalah tetap membuat karya. Untuk dipublikasikan? Tidak harus. Buat saja karya. Tentunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, apakah sebagai pelatih, apakah sebagai pemain, apakah sebagai penulis musik, dan lain sebagainya.
Nah, setidaknya 3 hal itu yang saya lakukan semasa pandemi dalam kurun waktu setahun ini. Untuk lebih jelasnya, silakan simak tulisan-tulisan saya di trendmarching selanjutnya.
Terima kasih sudah menyimak tulisan saya, terima kasih sudah membaca tulisan saya, semoga menjadi keberkahan untuk saya sekeluarga dan tentunya barokah untuk Anda semua. Aamiin.
Hendri Cahya Wibowo
Related posts:
Short URL: https://trendmarching.or.id/read/?p=7363