|

MY INSTANT COLORGUARD


Diana Sari Sadiyo

Sebulan yang lalu, saya mendapat tawaran dari mas Ari Tulang untuk bergabung dengan timnya untuk menggarap satu pagelaran besar yang bertempat di Semarang, Harmony Indonesiaku tgl 25 November 2008. Pagelaran ini sangat
spesial karena yang akan tampil adalah 400 mahasiswa berprestasi dari 70 universitas di Indonesia yang mendapat beasiswa dari PT.Djarum.

Mereka akan mempersembahkan pagelaran tari, nyanyi dan colorguard. Tugas saya adalah melatih dan membuat koreografi bendera untuk lagu Bendera band coklat , durasi 5 menit waktu penampilan yang akan melibatkan 24 mahasiswa. Keraguan muncul di benak saya, sanggup enggak ya saya menjalankan tugas ini? Bayangkan tidak ada satupun dari mereka yang punya skill bermain bendera. Mereka juga tidak pernah tahu apa itu colorguard !! Demikian juga dengan bidang lainnya, hanya 5% dari 400 mahasiswa yang punya skill tari dan nyanyi.. Dan yang paling membuat kepala saya mau pecah mereka hanya punya waktu latihan 2 hari, dengan durasi 4 jam perharinya. Hari ke 3 gladi kotor, hari ke 4 gladi bersih langsung sambung show nya. Wow!! Jadi total hanya 8 jam untuk persiapan satu pagelaran besar? Semua serba cepat dan instant . Mungkinkah? Setelah berfikir cukuplama, Bismillah akhirnya saya menerima tantangan ini.

Saya dibantu asisten saya, Dedi phuket, kita mengatur siasat bagaimana agar dengan waktu yang super sempit mereka bisa tampil maksimal dan atraktif . Sehingga lagu bendera bisa tervisualisasikan dengan baik.. Untuk melakukan gerakan basic spin, kayaknya agaksusah ya, apalagi toss???. Akhirnya kita siapkan satu jurus, yaitu jurus sabet lalet. Walaupun jurus sabet lalet tapi harus teratur dan indah. he..he..he(gimana ya?)

Hari pertama latihan, setelah diberi pengarahan tentang colorguard dan equipmentnya, mereka langsung diberikan materi yang dalam waktu 3 jam harus mereka serap semuanya. Sungguh diluar dugaan saya, dengan jadwal mereka yang padat dari pagi sampai sore, ternyata mereka berhasil menyelesaikan materi tadi walau masih kotor, dengan bendera yang selalu tergulung dan sering terlibat di tangan.. Tapi antusias dan semangat mereka yang tinggi membuat saya bertekad untuk mendorong mereka sampai bisa. Kerja keras dan kekompakan sangat diperlukan, tidak ada keluh dan kesah, karena kita semua mempunyai tujuan yang sama ,yaitu terwujudnya pagelaran ini.

Di hari kedua, melihat perkembangan latihan kemarin, saya mencoba memasukan gerakan2 basic colorguard, sedikit demi sedikit jurus sabet laletnya saya perindah.
Amazing, ternyata mereka juga bisa , walaupun dengan susah payah dan emosi yang mulai memuncak. Dan dalam waktu 3 jam mereka sudah bisa tampil rapi sudah dengan blokingnya., akhirnya waktu 8 jam sudah habis, dan Allhamdulillah target tercapai.Hari itu saya mulai bisa tidur dengan nyenyak, walaupun suara sudah hampir habis…

Hari berikutnya, kita uji coba di panggung, disinilah saat yang terberat , penyesuaian dengan panggung, alur in and out antara panggung dan backstage, pergantian equipmentnya, efek lighting, dan penyesuaian dengan live music dari Dian Hp orchestra,belum lagi kembang api (paero)yang akan menyala di tengah show mereka. By the way, ada satu yang membuat saya kwatir,yaitu demam panggung, Dan itu benar2 terjadi.
Gladi kotor, mereka tampil tidak maksimal dan tidak konsentrasi. Karena sudah banyak penontonnya. Itu hal yang sangat lumrah sekali, seumur hidup, ini pengalaman naik panggung pertama buat mereka dan ditonton banyak orang. Untungnya di gladi bersih mereka berhasil mengatasinya, semua berjalan aman.

Hari keempat, saya sangat stress memikirkan, apa yang akan terjadi di penampilan perdana mereka. Saya terus berdoa agar diberikan kemudahan dan kelancaran. Allhamdulillah, Terima kasih ya Allah, Mereka bermain sangat bagus dan percaya diri, Demikian juga dengan 375 mahasiswa lainnya tarian,nyanyian dan pertunjukan musiknya membius
para penonton. Two thumbs up!!! Applaus yang tak henti2 dari penonton mengiringi pagelaran 2 jam, Harmoni Indonesiaku.

Sungguh sedih harus berpisah dengan mereka dan tim pelatih lainnya, apalagi kita akan kembali ke daerah asal dan tidak tahu kapan bisa bertemu lagi. Kebersamaan dan kerjasama yang terjalin selama empat hari .membuat kami dekat dan bersahabat.
Ada satu pelajaran berharga yang bisa kita petik dari semua ini yaitu, Apapun, dengan niat yang tulus dan Semangat yang tinggi, membuat semua yang tidak bisa menjadi bisa, yang tidak mungkin menjadi mungkin.So, jangan pernah patah semangat dan berputus asa. Buktinya hanya dengan 8 jam persiapan, tanpa skill mereka bisa dan berhasil melakukan pagelaran dengan baik…

And untuk mas Ari dan 24 Colorguard instanku yang tercinta, terimakasih banyak untuk semua pelajaran dan pengalaman berharga yang tidak pernah akan saya lupakan.

Believe it or not, di hari ke 3 sebagian dari mereka sudah bisa melakukan basic toss!! Tidak sekedar jurus sabet2 lalet saja.. .he…he…he


Baca juga :

Short URL: https://trendmarching.or.id/read/?p=1022

Posted by on Nov 29 2008. Filed under Guardline, News. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

2 Comments for “MY INSTANT COLORGUARD”

  1. He..He…sabet lalatnya dah pernah saya praktekkan tahun lalu Mba’…tpi berhubung kecelakaan yg menyebabkan pergelangan tangan kanan saya patah, skrg sy kmbli jadi Pendekar Trumpet..He..Heee….pdhl si Mas Jimmy n Mas Deddy klhtn semangat wktu lthn..sorry y Mba’…

  2. salutt buat mbak dina dehh pkok.nya ..
    Selalu jadi yg terbaik yaa mbak ..
    aminn ..

Leave a Reply to Randius


Recently Commented