|

Tamu Disambut Tari Padduppa, dan Drum Band

Samarinda, Jumat, 13 Juni 2008

Perpisahan ala SDN OO2 dan TK Aisyiah Bustanul Athfal 4 Tak kalah dengan SMP, SMA, SMK yang lebih dulu menggelar acara perpisahan, sekolah setingkat taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) pun melakukan hal serupa dengan cara berbeda. SD Negeri 002 di Jl Aminah Syukur, Samarinda Ilir, misalnya, menghelat perpisahan di halaman tengah sekolah itu. Sementara TK Aisyiah Bustanul Athfal 4 melakukan pelepasan siswa di taman bermain Tepian Mahakam.

Di SD Negeri 002, perpisahan dilakukan dengan mengundang orangtua/wali murid.
Meski menggunakan panggung kecil, acara tetap berlangsung meriah.

Kepala SD OO2 Barkani mengatakan, perpisahan ini memang dipersiapkan jauh hari sebelum anak didiknya melaksanakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN), Mei lalu.

“Sebenarnya murid dan guru-guru yang mengusulkan perpisahan dirayakan.
Saya pikir, bagus juga untuk kenang-kenangan antara siswa dan pihak sekolah,” terangnya.

Barkani menjelaskan, ada 96 murid yang lulus tahun ajaran ini. “Sedih juga melihat mereka tak lagi sekolah di tempat ini. Mudah-mudahan mereka tak lupa pada sekolahnya ini,” sebutnya.

Dalam perpisahan, sejumlah acara disuguhkan. Mulai menyanyi, pantomim, dance, baca puisi, paduan suara, hingga menampilkan tarian Dayak.

Menariknya dari perpisahan ini, setiap tamu disambut tarian Padduppa asal Sulawesi Selatan oleh lima murid. Tak ayal, undangan yang sebagian besar orangtua murid tersebut berdecak kagum.

Sementara itu, untuk TK Aisyiah Bustanul Athfal 4, tahun ini melepas 78 muridnya.
Pelepasan dalam bentuk wisuda itu digelar di taman bermain Tepian Mahakam.

“Kita mencoba sesuatu yang berbeda. Ini pertama kita menggelar pelepasan murid di luar ruangan. Biasanya kita sewa gedung,” ujar Hermina Astuti Wati, kepala sekolah tersebut.

Dipilihnya lokasi tersebut, menurut Hermina, karena tidak kebagian gedung pertemuan.
Akhirnya bersama guru-guru sekolah tersebut mencoba mencari lokasi yang lebih menarik. Setelah berkoordinasi, dipilihlah taman bermain di Tepian Mahakam.

“Di sini saya lihat belum banyak yang memanfaatkannya. Daripada banyak mengeluarkan biaya kalau sewa gedung, lebih baik di sini. Murah meriah. Di sini sebenarnya kalau dikelola dengan baik, bisa menjadi objek wisata menarik,”
ungkapnya.

Kegiatan pelepasan ini ternyata menyedot perhatian masyarakat yang melintas di Jl Slamet Riyadi. Terlebih lagi, saat murid-murid TK memainkan drum band.
Gelak tawa penonton pecah melihat tingkah lucu mereka.

Meski sudah mendapat instruksi dari pelatih drum band , permainan anak-anak ini tetap seadanya. Kadang salah pukul atau ada saja pemain yang malah melakukan kegiatan lain saat teman-temannya memainkan drum band.

“Namanya juga anak-anak, biar diarahkan seperti apa juga tetap sekenanya.
Yang penting, berani tampil di depan umum,” pungkas Hermina. (rizky maulana-Robi Johan)

Source Kaltim Post Cetak.

Short URL: https://trendmarching.or.id/read/?p=932

Posted by on Jun 22 2008. Filed under News. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Leave a Reply


Recently Commented