Perjuangan Tim Drum Band Sulut ke PON XVII 2008
Lolos ke PON XVII : Perjuangan Tim Drum Band Sulut Belum Berakhir
LOLOS ke PON XVII 2008 justru menjadi tantangan tersendiri bagi Tim Drum Band Sulut. “Sebab perjuangan ini belum berakhir, justru kita harus lebih konsentrasi lagi sebab di PON XVII 2008 perjuangan lebih berat,” kata Ketua Harian Pengurus Propinsi Persatuan Drum Band Indonesia (Pengprop PDBI) Sulut, Kombes Ferdinand Dengah.
Tapi atas prestasi Tim Drum Band Sulut di Pra Pon Banyuwangi, Kombes Ferdinand Dengah dan beberapa pengurus PDBI Sulut lainnya memberikan apresiasi positif.
“Atas nama pengurus PDBI Sulut, saya mengucapkan se-lamat atas keberhasilan kalian yang telah berjuang hing-ga lolos ke PON XVII 2008 di Kaltim,” ujar Dengah dalam sambutan singkatnya.
Sebelumnya, manajer tim Harold Monareh memberikan laporan singkat tentang kegiatan tim selama mengikuti Pra-PON. Di antaranya adalah diterimanya protes yang dilancarkan kepada panitia pertandingan, sehingga tim Sulut berhak tampil di babak semifinal untuk nomor Speed March 800 meter. “Kami juga senantiasa melaporkan hasil
yang dicapai kepada Ketua Umum Pengprop PDBI Sulut, Drs Ferdinand Mewengkang yang saat itu berada di Makassar,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, pada Pra-PON babak semifinal dan final, Mewengkang menyempatkan diri hadir di Banyuwangi untuk memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh atlet. Dan ternyata memang berhasil, karena akhirnya Sulut dapat lolos ke PON.
Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengprop PDBI Sulut, Masry Paturusi mengatakan, keberhasilan Sulut lolos ke PON adalah berkat dari Tuhan, selain perjuangan seluruh anggota tim. “Saat Sulut tampil di nomor Speed
March 800 meter di babak penyisihan, ada satu juri yang mengangkat bendera merah sebanyak tiga kali. Padahal di nomor ini, seluruh tim hanya melakukan dua putaran,” ujar Paturusi yang juga menjadi juri nasional di Pra-PON Banyuwangi.
Paturusi mengatakan, melihat hal tersebut ia langsung mengontak manajer tim agar melakukan protes, karena sebagai juri tidak mungkin ia yang protes. Setelah melihat kembali rekaman, tidak dite-mukan adanya kesalahan yang dilakukan tim Sulut. Dengan demikian Sulut berhak maju ke babak semifinal, yang akhirnya merebut medali perak.(joudy)
Mayoret Sulut Sendy Rumayar Mengaku Sempat Grogi
MAYORET Tim Drum Band Sulut di Pra-PON Banyuwangi, Sendy Rumajar mengaku senang dengan keberhasilan timnya meraih tiket ke PON XVII 2008 di Kaltim. Tapi di sisi lain, gadis cantik kelahiran Tomohon 30 Agustus 1991 ini mengaku sempat grogi saat tampil pertama kali.
“Saya sempat grogi saat pertama kali berlomba. Itulah kendala yang saya hadapi saat tampil di Pra-PON. Tapi untunglah, saya akhirnya dapat mengatasi keadaan dan tampil lepas,” ujar putri tercinta Walikota Tomohon, Jefferson
Rumajar ini.
Sendy yang saat ini baru saja naik kelas 2 di SMA Lokon ini menyatakan bangga dengan prestasi yang diraih tim drum band Sulut, karena ini adalah pertama kalinya drum band akan dipertandingkan di PON. “Saya bangga karena kami bisa bersaing dengan tim-tim dari Jawa dan Sumatera yang lebih berpengalaman,” kata Sendy sambil tersenyum, memperlihatkan lesung pipinya yang manis. Untuk PON mendatang, ia mengatakan akan memper-siapkan diri sebaik mungkin, agar memaperoleh hasil yang me-muas-kan.(joudy)
Lintas Berita Tribun |
Related posts:
Short URL: https://trendmarching.or.id/read/?p=873