|

GPMB 2012, KEMAJUAN BESAR !

GPMB 2012, KEMAJUAN BESAR !

Di Tahun 2012 ini saya berusaha menggunakan bahasa Indonesia untuk artikel tentang GPMB 2012 di Trendmarching. Saya mohon maaf sebelumnya kalau ada kesalahan bahasa di tulisan ini.
Prestasi semua unit di GPMB 2012 memperlihatkan kemajuan besar, khususnya musik dan konsep2 kebanyakan band peserta menjadi lebih baik.

Saya mengucapkan terima kasih dan memberikan hormat kepada semua orang yang telah bekerja keras untuk meningkatkan mutu aktivitas marching di Indonesia, kalian semua hebat! Tanpa dedikasi dan ribuan jam latihan, pencarian dana, rapat koordinasi dan pertukaran ide-ide kegiatan tercinta ini semuanya tidak akan mungkin terjadi. Hampir semua hal yang saya berbahas sebelumnya dikerjakan dengan benar, musik menjadi benar2 MUSIK. Masalah overblowing atau blasting, yang sering terjadi sebelumnya, hampir hilang. Itu berarti bahwa anak-anak belajar main musik yang benar dengan semua interpretasinya seperti halnya fungsi alat mereka di orkestra, nuansa-nuansa lagu dan pemakaian dinamika yang tepat membuat perbedaan antara “asal main” dan “main musik dengan benar”. Tujuan kegiatan kita ini adalah pendidikan, pembelajaran kebudayaan masing-masing dan para pemain harus bisa menikmati program yang dibawakan. Menurut saya hampir semua unit berhasil untuk memainkan musik dengan kesan bagus dan perasaan jiwa (penghayatan). Dorongan dari juri sejak beberapa tahun terakhir dan kemauan pelatih-pelatih untuk menggunakan program yang asli memaksakan semua orang untuk menjadi lebih kreatif. Tidak ada transkripsi (tiruan) lagu-lagu DCI lagi, Ini adalah bukti bahwa tingkat arranger-arranger di Indonesia telah meningkat. Pemakaian lagu-lagu asli mengandung resiko juga. Lagu-lagu yang digunakan di DCI punya detik-detik tertentu, namanya “moment”. Kalau staf pelatih memilih musik untuk program baru, mereka harus sadar bahwa “moment” tersebut ada untuk menyambungkan antara music dan visual. Apabila musik tanpa klimaks, tanpa banyak variasi di dalam tempo, dinamika, maka suara-suara yang dihasilkan akan membosankan penonton dan juri, secara otomatis nilai General Effect akan turun. Setiap show harus punya antara 20 sampai 25 “planned moments” (Momen-momen yang direncanakan) barangkali hanya 8 sampai 12 moments itu akan berhasil. Di GPMB 2012 beberapa unit yang biasanya “crowdpleasers” (menyenangkan penonton) tidak berhasil karena detik-detik “WOW” untuk penonton dan juri kurang atau tidak ada sama sekali.

Jika kita bicara tentang musik ada satu hal yang akan menjadi topik diskusi panas, yaitu peralatan elektronis. Sejak GPMB 2011 pemakaian alat2 elektronis diperbolehkan, waktu itu pengumumannya terlambat dan banyak band yang belum siap. Tahun 2012 beberapa unit menggunakan alat-alat elektronis dengan sukses dan sesuai dengan kesepakatan juri. Alat-alat elektronis boleh dipakai sebagai tambahan suara, bila alat-alat elektronis digunakan untuk memperkuatkan elemen-elemen musik yang kurang di hornline mereka akan menerima komentar yang keras dari juri musik. Contohnya: di final DCE 2012 ada satu unit dengan 2 tuba saja, mereka memakai bass guitar untuk memperkuat suara tuba, itu tidak bisa diterima juri.

Di GPMB 2012 tidak ada unit yang menggunakan alat-alat elektronis untuk memperkuat suara hornline, mereka memakai alat-alat elektronis untuk “special effects” tambahan suara-suara dan nyanyi. Dengan alat-alat elektronis paket show seperti yang dari MB. Gita Surosowan bisa dilaksanakan. Siapa yang tidak menikmati prestasi “top” mereka? Kombinasi ciri khas musik Indonesia dengan brass ensemble lengkap yang bermutu, apakah semua orang tahu faktor kesulitan musik MB. Gita Surosowan? Hebat! Contoh super bagus bagaimana alat-alat elektronis bisa menggeserkan batasan kreativitas marching music, terima kasih untuk team design MB. Gita Surosowan! Great job!

Ada sesuatu yang harus disampaikan tentang program band masing-masing, Mengapa anda tidak memberikan informasi tentang konsep, lagu-lagu dan kesan dari band anda ? Akibatnya juri harus nonton beberapa menit sebelum maksud dan tujuan show anda menjadi jelas, itu namanya merugikan diri sendiri.  Apakah semua penonton mengerti tujuan dan konsep Band anda ? Di DCI dan DCE seorang juri tidak akan masuk menjadi anggota dewan juri di babak final jika mereka belum bertemu 5 (lima) kali dengan semua peserta di kompetisi sebelumnya… sehingga mereka akan tahu tentang showconcept band masing-masing. Di Indonesia tidak ada sirkuit kompetisi sebelum GPMB dan juri terpaksa menilai band peserta dengan “first read” (pengenalan pertama), Itulah alasan saya sendiri meminta anggota juri dari luar Indonesia untuk menonton beberapa band pada saat latihan di Istora. Saya sama sekali tidak memahami mengapa hampir semua band peserta tidak mau memberikan informasi tentang program yang akan ditampilkan, maksudnya apa? Pikirkan ribuan orang penonton yang bayar karcis mahal untuk menyaksikan sesuatu yang mereka belum tahu, Aneh kan ? Buatlah promosi untuk band anda, buka rahasia kehebatan para pemain anda dan membantu dewan juri untuk mencari musik asli di Internet sebelum perlombaan dimulai supaya ada referensi, itu akan sangat membantu nilai band anda. Jangan terlalu memaksakan dewan juri untuk mengerti show band anda sebelum perlombaan dimulai. Itu dampak sikap kerahasiaan band peserta yang sama sekali tidak benar. Urutan kualifikasi GPMB 2012 sangat susah, dua unit besar tampil di awal kualifikasi, dan dua unit besar lainnya tampil di akhir kualifikasi dan ditengah-tengah itu banyak kejutan yang terjadi, Apakah anda mau kalo juri mulai dengan nilai 50 point karena belum tahu apa yang akan terjadi ? Itu baru akan meramaikan situs komentar di Trendmarching!

Saya sadar juga banyak orang yang sangat kritis terhadap alat-alat elektronis tapi kehidupan kita penuh dengan alat-alat elektronis yang membebaskan kreativitas, kita tidak bisa berhenti berkembang. Berbicara tentang musik, pada awal diperkenalkannya alat-alat pit ada banyak orang yang mengkritik juga. Sekarang, jika ada band yang masuk arena tanpa pit dinilai kurang lengkap.

Pada awalnya juri memperbolehkan alat-alat pit memperkuat suara hornline, xylophone main partitur trompet, vibraphone seperti mellophone dan marimba persis sama baritones. Dua puluh tahun sesudahnya beberapa band masih seperti itu ! Untuk para arranger perkusi, tolong berikan partitur khusus untuk pit ensemble kalian, apa gunanya membeli alat-alat bernilai ratusan juta rupiah hanya untuk men-double partitur hornline saja ? Hampir semua pemain pit melihat ke bawah ke arah keyboard mereka dan kurang memperhatikan Field Commander. Hasilnya terjadi perbedaan tempo antara hornline dan front ensemble, ajarkan para pemain pit untuk mendengarkan musiknya, jangan main sendiri-sendiri, Hasilnya pasti akan lebih bagus!

Dahulu satu program show terdiri dari opener, balad, percussion feature, lagu wajib dan closer. Sekarang Lagu wajib sudah tidak ada lagi di GPMB tetapi semua bagian lain masih sama saja, Mengapa masih ada percussion feature ? Rasanya sudah kurang cocok di dalam show yang modern, ketika hornlinenya main lembut, tiba-tiba saja perkusi masuk, “beng, kleng, pats, bum” hilang deh effeknya ! Hanya menonjolkan kemampuan hebat pemain field battery di antara pergantian lagu selama beberapa bar saja.

Yang masih harus dikerjakan adalah tempo, banyak band main lagu-lagu yang tempo dan kuncinya hampir sama. Drumcorps di Amerika dan Europa sudah bermain tempo di atas 160 langkah per menit dari awal sampai akhir. Variasi kunci mereka terdengar dari lagu ke lagu dan visual lebih dinamis, tahun depan bisa nggak ya ? Kita sudah sampai visual, menurut saya ada banyak hal yang sudah lebih baik daripada tahun-tahun terakhir. Ratusan buah properties seperti bendera-bendera dan lain-lain tidak dibawa ke lapangan lagi, ada orang yang memperhatikan?
Tahun ini pemain Color Guard yang berlari-lari untuk mengambil bendera-bendera lainnya hampir tidak ada lagi, transisi-transisi jauh lebih baik, tidak ada gangguan visual lagi. Sekarang color guard tiba-tiba membawa warna baru tanpa penonton melihat bagaimana mereka menggantinya, hebat bukan? Design teams, terima kasih banyak ! Banyak backdrop2 besar hilang juga, akhirnya designer mengerti backdrop2 yang besar-besar itu mengganggu saja.

Istora, terus terang, tidak cocok untuk GPMB. Kapasitas tempat duduk terlampau kecil, banyak orang yang duduk di tangga dan tanpa disadari melakukan hal-hal yang berbahaya. Apa yang akan terjadi bila terjadi kebakaran atau bila ada seorang yang tiba2 sakit ? Kedisiplinan anak2 di lapangan seratus kali lebih baik daripada penonton yang ber-jalan2, membawa makanan, mengganggu juri jika anak2 tampil. Anda semua belum pernah mendengar bahwa orang tidak boleh meninggalkan kursi, naik tangga, masuk/keluar stadion selama ada corps di arena? Banyak orang yang datang di menit terakhir dan ingin tempat duduk yang paling tinggi di centerline, tidak mungkin dong! Kejadian kebocoran atap di luar wewenang panitia GPMB tapi harus menjadi topik pembicaraan dengan pengelola Istora, sayang saja untuk anak2 yang sudah siap tampil dan disuruh menunggu beberapa jam.

Arena Istora terlampau kecil untuk drumcorps show, peraturan DCE mempersyaratkan ukuran lapangannya harus 100 x 40 meter, yaitu 6 kali lebih besar daripada lapangan Istora. Saya heran dengan banyak band yang mengecilkan lapangan sampai mereka tidak bisa bergerak lagi. Sudah ada keputusan dan pengumuman dari juri bahwa untuk tahun depan (2013) band peserta tidak boleh memasang tanda-tanda lagi dan referensinya adalah garis2 setiap 5 yard yang akan dipasang oleh panitia. Sesudah perlombaan saya sendiri melihat tempat2 marking dengan nama band di lantai kayu, memakai permanen marker yang tebal. Apakah itu sikap kedisiplinan band anda? Apakah anda tahu lantai kayu itu mahal dan dipakai juga untuk event2 lain? Maluuuuuuuuuuuuuuuuuuu!

Kembali ke penampilan visual  corps masing2 lagi, tahun ini hornline2 menggunakan banyak gerakan visual. Orang biasa barangkali kurang tahu tetapi menyuruh pemain2 alat tiup atau perkusi berbuat gerakan tarian seperti ballet tentu susah sekali. Mayoritas pemain horn dan perkusi kaku, tidak biasa menari apalagi ballet! Yang membuat saya kaget adalah : banyak gerakan ‘ballet’ oleh pemain hornline lebih elegan daripada pelaksanaan gerakan yang sama oleh Color Guard. Ternyata color guard di Indonesia belum bisa menari dengan benar kecuali kalau mereka tanpil tanpa alat seperti bendera, rifle atau sabre. Ternyata mereka lupa ‘elegance’ dan peraturan ballet bila sedang memegang alat. “Pointing toes” dan “angled legs” tiba2 tidak ada lagi, lain kali kerjakan dong supaya color guard Indonesia maju juga. “Use of space” atau penggunaan ruang masih sesuatu yang banyak belum dimengerti oleh pelatih color guard. Penggunaan alat seperti bendera sejauh mungkin ke depan, samping atau belakang sehingga efek lebih besar. Banyak gerakan color guard terlalu dekat badan masing-masing pemain dan efeknya kurang. Ukuran tongkat standar di dunia 180 cm tapi di Indonesia banyak color guard memakai 160 cm, membuat lingkaran efektif 15% lebih kecil. Pekerjaan Rumah untuk tahun depan.

Secara umum kita sudah jauh mengalami kemajuan, tetapi masih ada banyak hal yang perlu dikerjakan untuk GPMB berikutnya.

Wil Bijl

Representative Drum Corps Europe

 

Short URL: https://trendmarching.or.id/read/?p=6357

Posted by on Dec 27 2012. Filed under Dalam Negeri, Events, GPMB GPJB, News, News, Review. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

9 Comments for “GPMB 2012, KEMAJUAN BESAR !”

  1. salut buat Mr.Bijl…analisa anda tepat sekali
    Viva Marching Band Indonesia…tahun depan supaya lebih baik lagi pelaksanaannya maupun para pesertanya..

  2. sangat setuju dengan Mr. Wil.. Semoga seluruh marching band di Indonesia semakin maju dan kreatifitas mereka dapat diapresiasikan dengan semakin baik.. saya sangat puas dengan seluruh pertunjukan GPMB kemarin, semuanya bagus-bagus dan karya mereka 90 persen orisinil.. Semoga acara tahun depan bisa lebih ramai lagi dan tetap di diadakan di Jakarta..

  3. Terimakasih dan salut Mr. Bijl. Analisa anda seharusnya sampai kepada para pengurus band, pelatih dan tentu saja player yang selalu memiliki keinginan memajukan band-band di Indonesia. Semoga disetiap tahun pelaksanaan GPMB kedepan akan selalu ada kejutan-kejutan yang membanggakan kita semua….Sampai jumpa di GPMB 2013!

  4. Terima Kasih atas analisa anda Mr.Bijl, diharapkan pengurus band,pelatih dan semua yg terkait dengan MB bisa memperhatikan dan menganalisa kembali MBnya, agar kedepannya MBnya lebih baik dan bisa memberikan pertunjukan yg memuaskan di GPMB 2013.

  5. Saya mengikuti kegiatan GPMB sejak tahun 1988
    Sebagai pemain/peserta maupun sebagai penonton sampai
    GPMB 2012 kemarin.
    Saya ingin mengomentari beberapa hal:
    Untuk Mr Bijl: terima kasih, tulisan2 Anda menambah wawasan
    Saya.
    1)Saya ingin tanggapan Anda tentang alat musik atau
    Suara elektrik yang diperbolehkan untuk menambah
    Kekayaan suara dalam sebuah unit marching band.
    Sebelumnya saya pernah membaca tulisan Anda yang
    Mengatakan bahwa ada unit yang membawa back drop
    Yang berlebihan ketika show di mana pemain mendorong
    Back drop berlebihan ketika show. Menurut saya, bukankah itu
    Menambah variasi/memperkaya tampilan secara visual, analog
    Dengan penggunaan alat musik/suara elektrik ?
    2) saya setuju tanggapan Anda mengenai sikap
    Tertutup unit mengenai konsep yang akan dibawakan.
    Seharusnya setiap unit justru mempromosikan apa yang
    Akan ditampilkan.

    Untuk Panitia GPMB
    1) menyambung komentar Mr Bijl tentang tempat pelaksanaan
    GPMB, saya setuju sekali bahwa tempat pelaksanaan
    GPMB memang tidak layak untuk pemain maupun penonton!
    Istora saat kegiatan GPMB kemarin tidak bisa memberikan
    Pelayanan/kebutuhan basic! Alangkah memalukan, di mana
    Terjadi kebocoran, AC tidak dingin, tempat kotor, apalagi toiletnya!
    2) publikasi promosi GPMB yang kurang. Sangat menyayangkan, bahwa website
    GPMB beberapa hari menjelang pertandingan belum di Up date, masih
    Tertulis Up date terakhir bulan Juli. Bagaimana bisa hal tersebut terjadi?
    Untuk panitia mohon menjadi perhatian.
    Rekapitulasi hasil nilai GPMB lambat, saya sendiri
    Mendapatkan informasi dari Twitter bukan dari website.
    3) saya (dan mungkin penonton lainnya) sangat terganggu
    Dengan keberadaan shooting film 12 menit untuk selamanya.
    Para crew mondar mandir saat unit tampil, dan itu
    Sangat mengganggu!! Ditambah peralatan kamera dan
    Monitor yang dipasang seenaknya dan mengganggu pandangan
    Ke lapangan, itu semua sangat, sangat mengganggu!!
    Dan menjengkelkan sekali pintu masuk tidak bisa dilalui karena ada
    Proses shooting sehingga saya dan kami sebagai penonton
    Harus memutar melalui pintu lain.
    Sebaiknya panitia mengevaluasi kembali keberadaan crew
    Film pada GPMB 2012 maupun GPMB mendatang.

    • TOILET KOTOR, MATI LAMPU, SHOOTING YANG MENGGANGGU.. N ANTURAN PENONTONDAPET ROYALTI TUH ATAS FILMNYA!! WOOO!!!

    • disini saya tidak akan mengomntari masalah perform karena sya kurang mengerti dan kurang menguasai mslah lapangan.
      akan tetapi.sedikit sanya ingin mnyinggung masalah teknis dan fasilitas
      sungguh suatu hal kecil yang tidak wajar dan tidak di perhatiakn sama sekali masa se-Besar dan se-Megah ISTORA ajh masih ada hal kecil seperti bocor itu terjadi, jika hal nya seperti mati lampu si it’s oke ga jadi masalah. akan tetapi ini hal yang paling fatal Istora nasional Looh BOCOR khan ga etis ke-dengerannya, hal yang kecil ajh tidak mau di perhatikan bagai mana dengan yang lainnya.
      seperti :
      1. kamar mandi sungguh seharusnya kamar mandi setingkat istora itu memiliki fasilitas ya minimal bisa memberikan fasilitas yang baik untuk para penonton atau para pengunjung.
      2. mushola, setingkat istora itu seharusnya menyeimbangkan kapasitas pengunjung. sungguh amat menyedihkan saat banyak para penonton, pemain, pengujung yang ingin melaksanakan sholat harus kesulitan dalam mencari air , berwudhlu dan lain sebagainya air yang keluar sedikit sekali. ini khan akan menghambat jalannya peribadahan.
      mungkin saja para panitia tidak merasakan hal2 yang seprti diatas namaun yang merasakan itu para penonton dan para pengunjung jadi harus lebih di perhatian.
      saran saya.
      -perhatikan hal-hal yang terkecil terlebih sebelum melangkah ke hal yang terbesar…
      -perhatikan kenyamanan dan fasilitas para pengunjung or penonton
      -kerjasama itu snagat dibutuhkan di dalam acara besar ini
      semoga saran dan kritik ini bisa menjadi barometer untuk panitia pelaksana GPMB berikutnya
      terima kasih
      Be Better
      salam
      Shofwan hady
      karena

  6. gatel mau ikutan komen.

    analisanya pak bijl luar biasa.
    salut buat beberapa band yang mendapat pujian, mudah mudahan tidak membuat anda jadi besar kepala.
    semua komentar pak bijl, penting untuk jadi pelajaran bagi anak anak dan terutama para show designer marching band..saluut!

    menanggapi komentar arnoldus_byn yang bilang bacck drop justru menambah variasi visual, menurut saya tidak.

    1. lapangan display GPMB di istora sangat kecil. apa jadinya kalau ditambah dengan backdrop raksasa yang sudah pasti akan semakin mengurangi space pergerakan pasukan.

    2. merusak showmanship. karena anak anak marching yang mendorong properti properti besar, pasti melupakan roll step. (pasti ga mungkin pake rollstep kalau mau dorong berat doong)

    jadi menurut saya, lebih baik ga ada backdrop atau properti raksasa, jadi anak anak marching band bisa fokus untuk menyelesaikan drill dan bermain musik dengan sempurna.

    sekian dan terima kasih..
    di tunggu show hebat lainnya di 2013

  7. Review yang “Ngena” dari Mr. Wil. Menurut saya, tidak dapat dipungkiri, review2 akhir tahun seperti ini telah meng-encourage kita untuk memproduksi show yang lebih baik dan lebih berkualitas ditambah dengan berbagai pelatihan2 lainnya, Terima kasih Mr. Wil 🙂

    Oia, saya sangat setuju dengan konsep “keterbukaan” terhadap show. Saya pun sempat memiliki pemikiran yang sama, bahwa juri harus mengerti show apa yang akan dibawakan, punya referensi, sehingga nilai yang diberikan pada tiap unit lebih reasonable, tidak hanya berdasarkan first read seperti yg Mr. Bijl sampaikan. Juri jadi lebih tahu sejauh mana band bersangkutan dapat membawakan shownya dengan baik based on the pre-show research of the concept. Sama halnya seperti penonton. Saya percaya bahwa penonton jadi bisa lebih appreaciable terhadap show yang dibawakan ketika mereka mengerti apa yang ditampilkan. Banyak show dianggap tidak menarik karena pesannya tidak sampai dan penonton sebenarnya tidak tahu cerita apa, konsep apa, maksud apa, yang sedang disampaikan oleh band di lapangan. Dengan memahami shownya, penonton ataupun juri jadi bisa memiliki semacam check list dari hal – hal fundamental yang harus ada di show tersebut dan melihat apakah hal – hal tersebut berhasil disampaikan atau tidak. Apalagi jika show tersebut berdasarkan historic event, wah tanggung jawabnya tentu besar untuk menyampaikan show yang “tetap pada jalannya”.

    Saya jadi teringat satu moment di show jawara kita tahun ini, MB. GSB, ada satu saat dimana “Shinta” berada ditengah lingkaran yang dibuat battery. Kebetulan saya pernah menyaksikan show “Ramayana” di Candi Prambanan, dan menurut interpretasi saya, blocking “Shinta-battery” MB GSB tersebut adalah visualisasi dari “Proteksi” yang diberikan Rama kepada shinta ketika ia hendak pergi, untuk melindungi shinta dari Rahwana si monster jahat. I was amazed. Saya salut dengan team design GSB yang bisa dengan sedemikian rupa menjaga orisinalitas cerita Ramayana dan memvisualisasikannya kepada penonton. Ini sih yang saya tangkap, dan karenanya saya jadi bisa lebih memaknai dan mengappreciate show ini. Jadi seru nontonnya karena ngerti.

    Sekali lagi saya pribadi ingin mengucapkan terima kasih kepada Mr. Wil for such an open-minding article and encouragement. Makin cinta nih sama kegiatan yang satu ini, hehe.

    Bravo MB Indonesia!

Leave a Reply


Recently Commented