|

Ulasan dan prediksi Divisi Sekolah GPMB 2008

Pasca kejuaran level menengah GPJB, Festival MB Palembang, dan Kejurda DKI Jakarta, akhir tahun 2008 menyisahkan satu kejuaraan marching band level nasional yang layak ditonton yaitu GPMB ke 24. Kejuaraan ini menjadi idola band-band papan atas tanah air untuk menjadi alat ukur prestasi mereka. Band-band menengah biasanya ikut di divisi sekolah dan selalu dianggap divisi kelas dua. Walau juara divisi sekolah GPMB ke 23 sudah berprestasi sampai ke luar negeri. Pada GPMB ke 24 besok hanya satu pesertanya dari divisi sekolah GPMB tahun lalu, ini menunjukkan peserta GPMB biasanya selalu tidak tetap. Absennya MB BCK Duri menambah peluang band-band sekolah lain untuk mematahkan juara ke 4 kali berturut-turut yang telah ditorehkan band asuhan Ujung Setiawan ini pada GPMB 23,22,21.

Peserta GPMB selalu berganti-ganti dan ini disebabkan oleh :

  • Financial reasons?
  • Lack of good instructors?
  • Lack of student participation?
  • Combination of the above? or
  • Other ?

Pada ulassan ini tidak membahas sebab musabab diatas karena banyak hal lain yang bisa menyebabkannya dan masing-masing komponen marching band sudah mengerti bagaimana mengatasi dan pahitnya faktor diatas.

Kejuaraan GPMB ke 24 tahun 2008 dibagi dalam dua divisi yaitu Umum dan Sekolah.
Peserta Divisi sekolah menurut Petunjuk Pelaksanaan(JUKLAK) GPMB ke 24 bagian IX butir b.1 menetapkan :

1. Divisi Sekolah (disingkat DS) adalah Kelompok Band peserta yang tampil (berlomba) membawakan nama Sekolah atau Perguruan Tinggi yang bersangkutan.

Butir pada peraturan ini secara hurufiah jelas mengatur bahwa band sekolah dan universitas masuk kategori di divisi sekolah dan bukan divisi umum. Tetapi butir ini di perlunak kembali oleh JUKLAK pada bagian XIII butir b.1 menetapkan :

1. Peserta GPMB dari Divisi Umum dapat diperkuat oleh para pelajar, mahasiswa, karyawan perusahaan atau anggota organisasi yang tampil (berlomba) membawakan Nama Perusahaan, Organisasi dan/atau perkumpulan yang bersangkutan.

Banyaknya permintaan band Universitas yang ingin masuk Divisi Umum mungkin membuat peraturan ini diperlunak. Agar lebih tepat secara hurufiah dan menjadikan JUKLAK tegas. Baiknya diganti saja istilah divisi sekolah dan umum ini menjadi Divisi I atau Divisi II, agar orang awam yang membaca tidak terjebak dengan kata-kata pelajar, mahasiswa diatas dan kejuaraannya menjadi TEGAS. Pembagian Divisi I atau Divisi II jangan didefinisikan atau disekat dengan bahasa sekolah atau umum atau jenis alat atau umur. Tetapi di tentukan dalam bahasa penilaian yang kesemua band main bersama di Babak Penyisihan dahulu untuk melihat hasil penilaian dan nantinya diurutkan band mana yang masuk Divisi I atau Divisi II yang akan diterapakan pada Babak Final.

Maksudnya begini biar lebih jelas,……agar lebih kompetitif menentukan pembagian divisi melihat berubah-rubahnya peserta setiap tahun adalah tidak dengan melihat status pemain dan band tetapi dilihat dari hasil bermain saat babak pertama atau babak penyisihan. Pada babak penyisihan semua band yang mendaftar bertanding bersama mencari point terbaik dan tidak disekat dalam kotak divisi dulu. Penentuan pembagian divisi I dan II bisa ditentukan setelah didapat urutan hasil penilaian babak Penyisihan, pada babak Final baru ditentukan band-band mana yang bermain di divisi I atau II. Dari sini di dapat juara-juara perdivisi. Fair dan Seruuuu bukan…?
Semoga 25 tahun GPMB tahun depan hal ini sudah diperbaiki.

Dan dari informasi terakhir panitia band-band divisi sekolah yang sudah mengantongin jadwal tanding pada babak penyisishan adalah sebagai berikut :

  • PUTRI SANTA URSULA – JAKARTA
  • LA TANSA CORPS LEBAK-BANTEN
  • MB BAHANA CENDANA KARTIKA – RUMBAI
  • NADA SYIAR DAAR EL-QOLAM – TANGERANG
  • GEMA SNADA BUDINIYAH – BOGOR

Keempat band diatas kecuali Budiniyah absen pada GPMB 23, menyebabkan mereka harus meraba-raba kekuatan baru pada band lainnya. Jarang bermain dan bertemu di event nasional bukan berarti penghalang mereka untuk maju, dengan latihan rutin setiap minggu sudah menjadi dasar kekuatan untuk bertanding. Berikut statistik perjalanan band ini sejak tahun 2000 :

PUTRI SANTA URSULA – JAKARTA (PSUMB)
Sejak tahun 2000 PSUMB hanya 3 kali ikut GPMB yaitu tahun 2000,2004,2006. Peraturan sekolah mungkin memberikan jatah hanya 2 tahun sekali ikut kompetisi. Prestasi yang didapat pun sangat baik dalam tahun-tahun tersebut. Tahun 2000 meraih peringkat pertama, Tahun 2004 meraih peringkat ke 2, dan tahun 2006 meraiah peringkat ke 2. Dengan statistik diatas PSUMB sudah mengantongi mental juara. Walau sudah memiliki mental juara pemain PSUMB sekarang bukanlah pemain PSUMB yang bermain tahun 2000,2004,2006. Ada regenerasi didalamnya yang membuat kekuatan setiap tahunnya berbeda dan tergantung pola latihan dan pembinaan sekolah. Bisa dapat bibit unggul yang senang marching dan bisa juga mendapat yang baru belajar, bibit unggul ini menjadi kredit bagi terbentuknya sebuah tim yang solid. Band Sekolah yang akan membawa 128 pemain ke GPMB 2008 ini tentu dengan kekuatan baru dengan regenerasi yang dibina oleh pembina dan guru Sekolah Santa Ursula.

‘Musuh bebuyutan’ Korps Putri Tarakanita ini memiliki perbedaan yang tidak bisa diremehkan dengan band-band lain yaitu DISIPLIN. Disiplin yang sudah di terapkan setiap hari di sekolah pasti terbawa ke suasana latihan dan tentu merupakan KEY penting untuk berlaga di ajang GPMB. Absen selama 2 tahun pastilah dipersipakan band ini untuk ke GPMB 2008 dengan kekuatan 128 orang dan ditambah tim pelatih jebolan Gita Teladan DC, kita tunggu bagaimana band ini membawakan tema Porgy and Bess ke dalam marching band.

Prediksi : Peringkat 1,2 Divisi Sekolah

MB BAHANA CENDANA KARTIKA – RUMBAI RIAU
Band asal Riau ini merupakan saudara kandung band MB BCK Duri, dibawah naungan PT Chevron (PT.CPI) kedua band ini tetap hadir di blantika marching band tanah air, sukses PT CPI mengembangkan marching band patut dicontoh perusahaan-perusahaan lain. 3 tahun terakhir PT.CPI lebih memfokuskan MB BCK Duri untuk bertanding. Ini dikarenakan karena prestasi band ini sangat baik, dengan torehan 3 kali juara berturut-turut dan ikut event KLWMBC melengkapi prestasi mereka sampai akhir tahun 2008.
4 tahun lamanya BCK Rumbai tidak keluar kandang dan absen di GPMB, sejak tahun 2000 tidak ada prestasi yang baik diperoleh band ini. Tahun 2001 memperoleh peringkat 11, Tahun 2002 meraih peringkat 6, dan tahun 2004 meraih peringkat 6 kembali. Kalau saudara kandung Rumbai yakni Duri bisa mengalahkan Tarakanita pada GPMB 23, pertanyaannya sekarang menjadi bisakah Rumbai mengalahkan PSUMB ? Hal ini pasti menjadi beban berat Rumbai, mereka pasti was-was kalau gagal tahun ini bisa-bisa tahun depan management PT.CPI memberikan kepercayaan kepada Duri lagi.

Dengan membawa paket lagu lama dan diaransemen ulang serta mengajak beberapa pelatih-pelatih top Jakarta menjadi konsultan bisakah mengubah semuanya ? Ditambah kepercayaan yang diberikan PT CPI kepada Rumbai untuk mewakili MB BCK ke GPMB tentu menjadi tambahan semangat bagi Pembina, Pelatih dan Pemain tentunya untuk menepis semua keraguan akan minimnya prestasi yang diperoleh. Akankah Rumbai bisa menambah prestasi Duri juara tahun ini, sehingga menjadi juara 4 kali berturut-turut di divisi sekolah bisa membanggakan PT CPI ? Kita tunggu saja bagaimana lagu-lagu Vina Panduwinata dirubah menjadi rasa marching band dibawakan band ini di GPMB 2008.

Prediksi : Peringkat 3,4 Divisi Sekolah

LA TANSA CORPS LEBAK-BANTEN
SMP/SMU La Tansa merupakan cabang dari Pondok Pesantren Daar El Qolam Gintung, Balaraja, Tangerang, didirikan pada tanggal 11 Januari 1990 oleh (Alm) Drs. K.H. Ahmad Rifa’i Arief. Pada masa-masa awal, SMP/SMU La Tansa kurang mendapat sambutan yang baik dari masyarakat luas disekelilingnya. Sistem Pendidikan modern yang mengharuskan memakai dasi dan berbahasa inggris yang diterapkan oleh pendiri SMP/SMU La Tansa, dianggap masyarakat sekitarnya sebagai peniruan terhadap kebudayaan barat. Namun, ketegaran dan ketabahan KH. Drs. Ahmad Rifa’i A’rief dalam membimbing, membina dan mencetak siswa jualah akhirnya yang membuat SMP/SMU La Tansa berkembang pesat seperti sekarang ini. Pada saat ini seluruh siswa SMP/SMU La Tansa sudah mencapai 1.327 siswa, siswa berdatangan dari berbagai daerah, untuk memberikan fasilitas yang bisa membantu siswa dalam pembelajarannya maka SMP/SMU La Tansa membuatkan gedung asrama putra maupun putri. Untuk melatih kemampuan santri dalam bidang seni suara Pondok Pesantren La Tansa memberikan kesempatan santri untuk mengaresiasikan bakat seni yang dimilikinya. Marching Band La Tansa atau yang sering disebut La Tansa Corp adalah salah media santri dalam mengembangkan bakat santri dalam seni, La Tansa Corps adalah salah satu sarana syiar pesantren. Selain Marching Band santri juga bisa mengikuti kegiatan band sekolah dan paduan suara yang telah disediakan.

Keikutsertaan Latansa ke GPMB 2008 merupakan pertama kali dan menjadi batu loncatan bagi band ini ke level nasional. Tahun 2006 dan 2007 Latansa Corps meraih juara 1 pada kategori senior display pada kejuaraan DMC. Dengan pengalaman yang tidak ada di GPMB agak sulit bagi band ini untuk bersaing dengan PSUMB dan BCK Rumbai. Tapi dengan prestasi juara 1 di dua tahun terakhir bisa menambah kepercayaan diri band ini di kancah GPMB.

Prediksi : Peringkat 3,4 Divisi Sekolah

NADA SYIAR DAAR EL-QOLAM – TANGERANG
Berlokasi di Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Indonesia. DAAR EL QOLAM didirikan pada tanggal 20 Januari tahun 1968 M/27 Ramadhan 1318 H oleh Drs. K. H. Ahmad Rifa’i Arief atas gagasan ayahnya, H. Qasad Mansyur, yang saat itu mengelola Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar (MMA). Maksud ayahnya adalah agar kelak alumni MMA dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Eskul Marching band merupakan salah satu ekstrakurikuler seni di Pondok pesantren ini. Eskul ini sangat diperhatikan pengurus ponpes sehingga mereka berprestasi.

Prestasi terbaik band ini di GPMB 2006 adalah peringkat 4, ditambah prestasi di DMC 2006 peringkat 2, JMC 2004 peringkat 3. Secara statistik dari data DMC 2006 Daar El Qolam masih kalah dengan Latansa, walau ini tidak bisa menjadi patokan teknis. Dari sumber terdekat redaksi didapat info bahwa band ini baru saja belanja alat marching band sebesar 1.8 Milyar dengan peralatan baru dan merk terkenal seperti King dan Pearl. Hal ini menjadikan band ini band terkaya saat ini di Indonesia. Serba mengkilapnya peralatan band mereka tentu menambah semangat latihan dan gaya mereka saat bermain, ditambah kualitas suara yang dikeluarkan alat musik berkelas bisa menghidupkan permainan. Dengan pengalaman sudah pernah bermain di GPMB sudah menjadi modal dasar untuk bersaing dengan band sekelas PSUMB dan BCK Rumbai. Tinggal bagaimana melihat kualiats disiplin dan kualitas pelatih dalam membentuk sebuah tim yang solid dan berprestasi.

Peringkat : 2,3 Divisi Sekolah

GEMA SNADA BUDINIYAH – BOGOR
Pada GPMB 2007, Gema Snada Budiniyah tidak sampai ke babak final. bersama MB Al Ayaniah Tangerang. Keduanya harus angkat koper duluan, untung Bogor dan Tangerang dekat dari Jakarta. Prestasi Snada Budiniyah di Babak penyisihan GPMB 2007 adalah peringkat VI masih kalah dengan Al Ayaniyah yang meraih peringkat V. Kedua band ini menjadi ‘korban’ Peraturan Lomba Gpmb XXIII-2007, Jumlah band peserta yang lolos ke Babak Final adalah 70% X 6 Band = 4,2, Dibulatkan kebawah menjadi 4 Band, yaitu No. Urut 1 S.D. 4. Seandainya pembagian divisi seperti usulan diatas, tentu kedua band ini masih bisa memperpanjang nafas di babak Final.

Prestasi terbaik Snada Budiniyah adalah di Festival MB Gubenrnur JABAR 2008 dengan meraih juara 3. Persiapan band ini cukup baik karena di bulan Maret lalu sudah pemanasan di Festival MB Gub JABAR.

Peringkat : 5 Divisi Sekolah

Latansa dan Daar El Qolam merupakan kuda hitam di divisi sekolah, kedua band ini harus bisa bersaing melepaskan diri dari papan menengah untuk bersanding dengan PSUMB dan BCK di level juara. Bisa jadi Darul Qolam menggeser pengalaman juara PSUMB. Secara PSUMB unggul di Horn Line dan Perkusi sedangkan Darul Qolam unggul di Display dan Color Guard. ketat memang persaingan di divisi ini. Sama seperti sepakbola bahwa bola itu bundar, begitu juga dengan marching band alat musik banyak yg bundar, bisa jadi kedua band ini yang meraih posisi level juara jika PSUMB dan Rumbai tidak siap. Pelatih semua band harus berpikir SMART menambal kelemahan dengan kelebihan yang dimiliki bandnya. Jangan lupa kurang lebih 3 tahun terakhir ini penonton GPMB kepengen melihat band-band yang tampil agresip, dengan lagu yang keras dan klimaks.

Saya masih sering menghayal kapan PSUMB, Tarakanita dan BCK Duri bisa bertemu di sini ? Dan cukup lama GPMB divisi sekolah hanya dihuni juara-juara lama, semoga tahun ini ada juara-juara baru untuk meramaikan kekuatan di divisi sekolah.

Namanya prediksi bisa juga meleset, yang pasti kita mendoakan bersama-sama agar semua band dapat bermain dengan semaksimal mungkin menunjukkan kualitas band masing-masing, dan dewan juri diberi kejujuran dalam menilai.


TIPS :
Sisa 2 minggu efektif latihan semua band ada baiknya memfokuskan pada Pematangan Caption Penilaian : Display & Showmanship(DS) dan General Effect(GE).
Kenapa ?
Karena kedua caption ini sudah menghasilkan 50 % penilaian, DS=25 GE = 25.
Apa saja isi DS = Konsep Pagelaran , Efek Showmanship
Apa saja isi GE = Repertoire, Showmanship, Visual Effect

Mohon memahami dari sekarang, lebih mendalam definisi nya menurut Dewan Juri. Agar tidak terjadi miss  understanding dan konflik dikemudian hari.


Tertarik mengulas Divisi Umum GPMB ke 24 atau topik lainnya ?
Kirimkan artikel Anda ke redaksi@trendmarching.or.id

Short URL: https://trendmarching.or.id/read/?p=1028

Posted by on Dec 9 2008. Filed under Dalam Negeri, Events, GPMB GPJB, News. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Leave a Reply


Recently Commented