|

THE SECRET PART 3


Eric Awuy

3. Lingkungan si Pemain

Kebudayaan, bahasa, pengetahuan, lingkungan musik, guru/pelatih, motivasi……

Pada tahun 1982, saya pernah mengikuti sebuah pertemuan pemain terompet yang diadakan tiap tahun di Amerika.
Selama 4 hari berturut-turut, pagi sampai malam diadakan workshop, klinik, pameran, dan konser. Selama 4 hari itu di mana-mana terdengar terdengar pemain terompet dari manca negara : pemain terkenal, guru, pelajar (seperti saya padaa saat itu). Dan yang lain.

Salah satu acara adalah presentasi seorang pemain terompet Jepang bernama Kenji Tamiya yang pernah belajar di Perancis. Tema dari pada presentasinya adalah: Bagaimana bahasa dan kebudayaan mempengaruhi permainan Brass.

Pada saat itu saya tidak terlalu tertarik pada apa yang diomongkan, mungkin saya lebih senang mendengarkan orang yang bermain terompet.

Beberapa tahun kemudian, setelah saya mulai bekerja sebagai pemain terompet, saya diminta juga untuk menjadi guru disebuah college. Disitu, saya mendapat murid yang berasal dari Cuba yang ingin belajar terompet klasik.
Waduh…….sulit sekali, tangga nada pun tidak bisa beres, beberapa minggu berjalan, dan tetap, apapun saya kasih kepada dia, tidak beres.
Lalu kebetulan saya ingat presentasi yang saya sebut diatas mengenai bahasa dan kebudayaan dan realisasinya dengan bermain musik.

Si murid dari Cuba yang macet itu, saya minta supaya dia memainkan sebuah lagu dari negerinya……..Heran saya mendengarkan apa yang dimainkan: lagu salsa dengan tingkat teknis yang tinggi dan menarik sekali. Akhirnya saya menemukan kunci untuk dia: Bila dia mau memainkan klasik, ya tinggal mendengarkan klasik sebanyak-banyaknya dan dia akan mendapat konsep yang lebih cocok. Tidak sebulan kemudian, semuanya beres dan tingkat permainannya maju terus.

Untuk bagian 3 dalam seri The secret ini, akan dibicarakan secara singkat, tentang pengaruh lingkungan terhadap permainan alat tiup Brass (sebetulnya musik pada umumnya).

Dengan mngetahui beberapa hal yang sederhana mengenai pengaruh lingkungan, kita bisa mengatasi secara dramatis banyak persoalan yang biasanya sulit dan rumit untuk dipecahkan secara teknis.

A Bahasa

Pengaruh bahasa kita sehari-hari dan hubungannya dengan permainan brass sangat menarik. Kita semua tahu bahwa setiap bahasa mempunyai fonetik yang khas contoh :
Bahasa Perancis mempunyai fonetik yang nasal.
Bahasa Jerman mempunyai fonetik yang lebih gelap.

Dalam permainan Brass seorang Jerman akan mempunyai secara otomatis tone yang lebih lebar dan gelap dibandingkan seorang Perancis berarti bila si pemain Perancis ingin bermain dengan karakter Jerman ia perlu mengembangkan artikulasi yang sesuai. Dan juga sebaliknya utk pemain jerman.

Orang Indonesia mempunyai bahasa yang dianggap “perkusif” (banyak T, K dan akhir-akhir kata yang di blok…..seperti kata anak, dimana akhir kata “k” seperti ditahan). Silabel Ta lidahnya cenderung antara gigi atas dan bawah dan bunyinya langsung berhenti.

Bahasa inggris mempunyai konsonan “t” yang lebh berbunyi “th” dan “tuw” dimana bunyinya lebih panjang dari bahasa Indonesia.

Karena sifat-sifat ini, kita harus bisa mengadaptasikan metode-metode yang ditulis oleh orang dari negara lain. Bagi orang Indonesia bila ditulis (dibuku metode oleh seotang berbahasa inggris) “Ta” atau “Tu” harus diterjemahkan kepada : “Thuh” bahasa indonesia. Artikulasi ini pada dasarnya akan memerlukan lebih banyak angin…..

Banyak sekali contoh diatas, yang bisa dieksperimen secara pribadi.

B. Kebudayaan dan Lingkungan

Sudah tidak asing lagi bagi kita semua bahwa kebudayaan dan lingkungan sangat mempengaruhi seorang musisi. Untuk bisa berkembang seoarng pemain Brass harus bertemu dengan pemain Brass yang lain (brass atau alat yg lain), dimana terjadi pertukaran pikiran. Bila lingkungan sehat semua orang akan maju.

C. Motivasi, Peran Guru/Pelatih

Guru dan pelatih bukan hanya seorang pemberi pengetahuan dan melatih tetapi harus juga bisa memotivasi pemain yang dengan hal-hal yang positif. Contoh : bila ada kesalahan teknis daripada mengatakan “kamu salah” lebih efektif bila diucapkan “kamu akan kedengaran lebih baik jika……”.

Secara Pribadi seorang pemain yang ingin maju harus mencari dan mendengarkan secara Live atau rekaman berbagai karya musik dan sebanyak-banyaknya. Disini kita harus teliti dalam memilih sesuatu yang berkualitas karena itulah yang akan menjadi bagian dari pada konsepsi permainan kita sendiri. Dengarkan karya jazz, Pop, Klasik dan lain secara rutin.

Penting:
Motivasi bermain sebaik-baiknya dan semampu kita dan bukan hanya sekedar “cukup baik” bisa dan akan melumpuhkan kekurangan-kekurangan dan berbagai persoalan kita.

“Always strive for the best in you and you’ll be able to overcome any obstacle you might encounter”.

Bagian tentang kebudayaan, lingkungan dan motivasi ini, walaupun dibahas secara singkat adalah sebagian yang penting dalam permainan Brass dan sekarang kita sudah lebih banyak tahu tentang apa yang terlibat dalam permainan Brass.

Bersambung ke Part 4

Short URL: https://trendmarching.or.id/read/?p=68

Posted by on Apr 29 2003. Filed under Hornline. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Leave a Reply


Recently Commented