PDBI harus fokus pada marching band
32 tahun sudah usia Persatuan Drum Band Indonesia(PDBI) yang berada dibawah Komite Nasional Olahraga Nasional Indonesia(KONI). 5 orang pendiri PDBI yaitu Budi Nurdanadharma, Gusanto Mulyohardjo, Drs. Zaidan Hendy, Slamet Nugrahono dan E. Sukarno telah dan terus memperjuangkan eksistensi PDBI yang telah memiliki lebih dari 600 anggota unit drumband yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Dengan jaringan yang sangat luas dan memiliki pengurus provinsi dan kota, PDBI menempatkan diri sebagai satu-satunya organisasi drum band terbesar di Indonesia. Dukungan KONI dan instansi Dinas pemerintahan seperti Pendidikan dan Pariwisata memudahkan organisasi ini membuat sebuah kejuaraan drum band yang berskala Daerah dan Nasional. Pesatnya perkembangan drum band di tanah air memang tak lepas dari andil PDBI menerapkan peraturan dan sistem yang terstruktur dari Pusat ke Daerah. Drum band Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menegah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan lainnya yang sederajat, sampai ke Instansi semua memiliki rules model Drum Band. Dari pengamatan yang paling banyak dan tetap aktif adalah drum band level sekolah. Sebuah kejuaraan yang digelar PDBI pastilah pesertanya lebih dari sepuluh dari unit sekolah. Banyaknya peserta yang ikut tak lepas dari dukungan Dinas Pendidikan yang membolehkan ekstrakurikuler Drum Band dan hal ini disambut positif PDBI. Pasokan alat-alat drum band juga terus mengalir membentuk sebuah satuan Widitra(unit drum band). Setelah itu Drum band rules masuk ke sekolah-sekolah dari sistem bermain sampai tata cara latihan. Pelatih-pelatih nya pun menggunakan sistem PDBI yang sudah berakar selama hampir 32 tahun. Setelah unit drum band selesai terbentuk dan memiliki anggota yang siap bertanding, PDBI juga memiliki wadah mengukur prestasi yaitu kejuaraan dengan tata cara ketat dan berbau olah raga. Selama 32 tahun kategori lomba drum band PDBI selalu ada lomba Enduro(ketahanan), Ketepatan baris-berbaris(precision), Defile(Padarampak), Parade, dan terakhir Unjuk Gelar. Kategori lomba ini turun temurun dilaksanakan sampai sekarang.
PDBI banyak membuat kejuaraan satuan-satuan kecil dan besar sampai berhasil masuk dalam salah satu cabang olahraga di PON XVII/2008 Kaltim. Kesuksesan mengadakan kejuaraan tidak diikuti dengan kesuksesan hasil dari sebuah kejuaraan. Banyak kejuaraan Drum band yang dibuat PDBI Pusat dan beberapa ranting daerah berakhir dengan pertanyaan akan hasil penilaian. Hal ini bisa terjadi karena sistem Penjurian dan penilaian disana yang tidak transparan, membuat banyak unit kecewa. Kelemahan ini sepertinya terus berlangsung dan tidak ada yang mengkoreksi secara formal.
Paham Neo-PDBI ini terus berkembang di kalangan masyarakat drum band kita. Untuk penyebaran paham drum band, PDBI telah bekerja keras dan berhasil menciptakan banyak hal untuk mengangkat drumband-drumband kecil/sekolah. Sangking berhasilnya PDBI mengembangkan Neo-PDBInya membuat organisasi ini banyak dicibir kalangan marching band dengan paham lebih modern ke dunia luar. Kalangan marching band yang belum berhasil membentuk sebuah wadah kuat harus bisa mengandalkan kekuatan sendiri-sendiri. Kalangan marching band tidak memiliki insfrastruktur organisasi daerah untuk membuat sistem yang lebih modern bisa diterima. Kelemahan ini ditutupi oleh kalangan Universitas-universitas dan instansi negeri atau swasta yang sudah beralih ke paham marching modern dengan aturan sistem lebih maju dan dinamis. Kalangan universitas di Jakarta(UI), Jogjakarta(UGM,UII,Atmajaya,UPN,UNY,Unwama), Bandung(ITB,UNPAD), Bali(Udayana), Surabaya(UPN), Palembang(Tridinanti), Medan(Unimed) sangat banyak membantu memperkenalkan paham marching band modern. Ditambah dari Sekolah/instansi di kota-kota tersebut dan lainnya juga turut memainkan marching band modern. Hal tersebut didukung juga jaringan pelatih marching band yang sudah cinta mati akan paham marching band modern. Pelatih sepuh dari kalangan komunitas marching band baik produk lokal dan luar negeri juga sudah memiliki generasi keduanya yang sekarang tersebar banyak melatih band-band besar dan kecil di tanah air. Latihan marching band mereka jelas tidak ada Enduro, Padarampak, Parade dan Speed March. Unjuk Gelar(display) lebih diutamakan dan dalam latihan skill, bermain alat musik lebih diutamakan serta kekompakan tim dalam bermain drill di dalam display. Kategori lomba marching band juga lebih berkembang dari sebelumnya hanya kejuaraan display(unjuk gelar) kemudian menambah perlombaan persection alat seperti Color Guard, Percussion, Horn Line, sampai dimodifikasi menghasilkan lomba yang lebih atraktif seperti Drum Battle. Bisa juga kedepan ditambah Guard Battle dan Horn battle. Keterbatasan kalangan marching band membuat kejuaraan modern sangat merisaukan, kejuaraan yang berkelas hanya bisa dihitung dengan jari dalam setahun. Hal ini membuat lambat perkembangan marching band. Untuk ini harus ada yang mendukung membantu mempercepat perkembangan ini.
Kemandulan latihan-latihan enduro, speed march, baris berbaris dalam setiap latihan drum band membuat beberapa pengurus PDBI provinsi dan kota beberapa tahun belakangan ini sudah tidak mempertandingkan kategori tersebut. Rumitnya tata cara lomba dan kurang menarik ditonton bisa menjadi sebab harus beralihnya sistem-sistem kejuaran PDBI yang lama ke modern. Pengurus dan Pelatih didalam PDBI juga harus cepat menyerap dinamika perkembangan drum band dan marching band. Jangan sampai ketinggalan atau ditinggalkan komunitasnya. PDBI Pusat harus bisa memberikan ruang gerak luas untuk pengurus daerah dalam mengembangkan sistem di daerah. Disamping itu Pengurus Besar PDBI harus menerapkan sistem ganda dengan lebih fokus pada sistem-sistem kejuaraan lomba modern. PDBI harus terus mendekatkan diri dengan unsur-unsur marching band dari Yayasan/Event Organizer, Unit marching band, sampai Jaringan Pelatih Marching band. Sistem penilaian dan penjurian marching band harus diikutkan selalu dalam setiap event PDBI, pelatih-pelatih drum band yang terbiasa dengan metode latihan drum band harus mau belajar lagi bagaimana melatih sebuah marching band. Unsur marching band modern harus lebih digiatkan di setiap Pengprov dan Pengkot PDBI. PDBI dengan organisasi kuatnya harus membantu komunitas marching band untuk bisa berkembang lebih luas lagi. Sehingga ada sinergi yang baik antara sebuah kejuaraan drum band dan kejuaran marching band.
Ayo PDBI berubahlah !
*Pemerhati marching band dalam negeri
Related posts:
Short URL: https://trendmarching.or.id/read/?p=1180