|

Marching Band Ikut Meramaikan Acara Pra Haul

Pondok Buntet Pesantren Cirebon.

Kampung Pondok Buntet Pesantren diramaikan oleh aksi barongsai dan Marching Band. Merupakan salah satu rangkaian acara pra Haul yaitu Sunatan Massal bagi 32 peserta. Keceriaan anak-anak yang disunat tergambar saat mereka diarak dari desa Mertapada hingga Kompplek Pesantren. Tidak tanggung-tanggung ribuan masyarakat menyaksikan moment tahunan ini.

Setidaknya adalah dua grup Marching Band yang beraksi. Grup pertama berasal dari anak-anak MANU (Madrasah Aliyah NU) dan dari Madrasah AI Mertapada Kulon.
Marching Band di pesantren ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Setidaknya marching band modern ini sudah ada sejak tahun 1980-an. Namun jika dihitung, semenjak lebih dari 1970-an sudah ada. Dulu dikenal dengan Drum Band. Salah satu penggiat Drum Band yang kini menjadi guru marching band adalah Kang Braim.

Keseriusan Kang Braim (Ust. H. Ibrahim Khalil) menggiatkan para santri untuk aktif dalam kegiatan seni ini merupakan sebuah keasikan tersendiri. Keramaian pesantren menjadi variatif terutama dalam momont budaya seperti haul, muludan, sunatan atau aktraksi sekolah.

Aktivitas pelajar pesantren yang tergabung dalam grup marching band ini aktif melakukan latihan secara rutin. Mereka juga sering terlibat dalam memonet acara nasional seperti upacara 17 Agustusan.

Ada hal yang membedakan marching band pesantren dengan marching band dari kota. Salah satunya pada lagu-lagu yang dibawakan berjenis lagu-lagu bernuansa keislaman. Di samping itu anggotanya tidak dicampur aduk antara laki-laki dan perempuan. Untuk saat ini grup marching band Buntet Pesantren didominasi oleh laki-laki. Menurut budaya pesantren, wanita bukannya tidak boleh, akan tetapi karena prioritas untuk bisa tampil maksimal adalah para lelaki.

Disamping itu, dalam setiap sesi latihan biasanya mereka keliling kampung yang jauhnya berkilo-kilo jaraknya. Ini cukup melelahkan bila ditangani oleh wanita. Satu lagi jika ada anggota yang kelelahan menanganinya lebih mudah jika bukan wanita.

Arak-arakan Barongsai.
Pada moment pra haul hari ini, Marching band bersama satu grup Barongsai Naga
Mas dari kota Cirebon ini mengiringi bocah sunat. Sejumlah 32 anak-anak ini diarak menggunakan “per” atau delman disaksikan oleh warga dari kedua desa tersebut.

Banyaknya orang-orang yang hadir tentu bukan saja melihat anak-anak yang disunat,
tetapi yang menjadi perhatian adalah aksi dari Barongsai yang cukup energik itu. “Ayo gagiyan ndeleng Barongsai”, ajak salah orang tua kepada anaknya untuk menyaksikan.

Sejumlah anak-anak anggota barongsai berkaos merah ini umurnya hanya belasan
tahun namun atraksi loncat dan berlari mengikuti irama khas banrongsai mahir sekali. Mereka cukup pintar seperti juga di daerah lain. Ternyata mereka rutin latihan bersama di Viahara Putri Welas Asih. Ada sekitar

Konsentrasi iring-iringan itu berhenti di lapangan depan Masjid Jami’ Buntet Pesantren Cirebon. Dua grup marching band melakukan display terkahir dengan menyanyikan lagu-lagu pilihan. Sedangkan Barongsai dari “Naga Mas” melakukan aksi terakhirnya dengan gaya loncat-loncatan membuat ratusan penonton ikut memadati arena pertunjukan. (redaksi buntetpesantren.org)

Short URL: https://trendmarching.or.id/read/?p=919

Posted by on Jun 5 2008. Filed under News. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Leave a Reply


Recently Commented