DB Swara Cipta Muhammadiyah Andalkan Paduan Genre Musik
Samarinda
TIDAK mudah untuk membentuk sebuah ekstrakurikuler drum band (DB). Karena banyak hal yang harus disiapkan. Mulai dari alat, pemain, pelatih hingga tempat. Kalau semua komponen itu tidak tercukupi, diyakini pasti kelompok drum band yang dibentuk bakal nggak sempurna.
Walau banyak syarat untuk membentuk sebuah tim drum band. Hal ini tidak mengubah niat SMA Muhammadiyah untuk membentuk sebuah ekstrakurikuler baru bagi sekolah yang berada di kawasan Brigjend Slamet Riyadi Gg 2 ini.
Melalui persetujuan dari Kepala sekolahnya tahun 2001, yakni Bapak Drs Sudiyo MM. Akhirnya terbentuklah sebuah ekstrakurikuler berbasis musik yang diberi nama DB Swara Cipta Muhammadiyah.
“Esktrakurikuler ini telah dibentuk sejak hampir tujuh tahun lalu. Atas usul dari Pak Sudiyo, kemudian ditanggapi positif. Akhirnya terbentuk ekskul ini,” sebut Ida Royany SPd, Kepala SMA Muhammadiyah 2.
Sejak terbentuknya ekskul ini, prestasi tidak serta merta menghampiri mereka.
Perjuangan keras perlu dilakukan agar tercapai cita-cita menjadi tim DB terbaik di Samarinda bahkan Kaltim.
Cerita panjang tentang usaha mereka menggapai cita-cita pun disampaikan kepada Tim Eskul. Awal mereka mengikuti even, bukan prestasi yang mereka niatkan. Melainkan perkenalan dan pencarian pengalaman. Belajar terus dari pengalaman, membuat tim ini berabi tampil beda.
“Yang membedakan tim kami dengan yang lain, kemungkinan dari kombinasi permainan musik dari DB yang kami asuh. Di sana (DB, Red) ada perpaduan rege, pop, dangdut. Bahkan ada perpaduan gerakan cheers dan breakdance untuk menambah hebohnya tim DB ini,” cerita Alfariz Fauzi, pelatih yang juga alumni SMA Muhammadiyah 2.
Tak hanya memadukan beragam genre musik. Tapi mereka juga berupaya untuk menghasilkan penampilan yang lebih fresh berbeda dari tiap tahunnya. Dari sinilah kemudian DB Swara Cipta Muhammadiyah mulai menggembleng dirinya dalam setiap latihan rutin yang diadakan pada Kamis pagi dan Sabtu siang, demi menduduki juara terbaik di dunia drum band. Kondisi akan berubah bila mereka akan menghadapi perlombaan.
“Kalau mau lomba, biasanya kita melakukan persiapan dan latihan tiga minggu sebelumnya. Dan untuk latihan, intesitasnya akan kami tingkatkan. Bahkan kalau hari Minggu kita laksanakan seharian dan ini didukung penuh oleh sekolah,” jelas Alfariz.
Tak mau terus memperkenalkan diri. Tim DB ini berhasil menunjukkan taringnya dengan meraih beragam prestasi dan undangan untuk menghibur. Antara lain dalam ajang BDMT 2007, SOMC 2007, dan KIM Drum Band 2008.
“Dengan prestasi yang kami raih sekarang. Kami sangat bersyukur. Walaupun alat-alat yang kami gunakan semuanya sederhana dalam artian tidak berkualitas terbaik. Namun kami tetap optimis karena yang terpenting dalam tim ini adalah kekompakan,” ujar Alfariz. (bm-4)
Samarinda Pos
Related posts:
Short URL: https://trendmarching.or.id/read/?p=871