|

Tuning

Kalau kita melihat dan memperhatikan penampilan beberapa Marching Band pada event lomba, baik itu pada GPMB/BOMB. Ada hal penting yang kurang mendapat perhatian dengan cukup balk, yaitu masalah tuning. Padahal, apabila kita mau lebih memperhatikan masalah tuning ini dengan lebih baik, maka akan kita dapatkan manfaat yang baik bagi peningkatan mutu kejernihan suara, power yang lebih kuat.

Apakah yang dimaksud dengan tuning ? Berdasarkan pengalaman yang saya dapat selama ini, tuning adalah usaha kita untuk memainkan setilap. tone/not pada area lomba atau getaran yang sama. (in tune atau tuning).

Sebagai contoh , standar tuning “A” adalah “440” getaran per detik. Jika semua pemain bermain “A 440” maka dapat dikatakan kita bermain in tune. Apabila kita bermain tidak pada gelombang atau getaran yang sama, maka akan kita dengar suara yang kotor/suara yang bergelombang sangat jelas (artinya kita bermain tidak in tune). Makin cepat gelombang suara yang kita dengar berarti perbedaan tuning agak jauh dan semakin lambat, apabila perbedaan tuning semakin dekat dan akhirnya hilang bila bermain in tune.

Ada beberapa cara untuk melakukan tuning:

1. Menaikkan rahang (mengatupkan gigi sedikit) untuk menaikkan nada atau sebaliknya (membuka rahang sedikit) untuk menurunkan nada.

2. Mempercepat aliran udara untuk menaikkan nada atau memperlambat aliran udara untuk menurunkan nada

3. Menyesuaikan tuning slides

Dari pengalaman kami selama ini, baik sebagai pemain ataupun pelatih, lakukan tuning setiap kali latihan. Mulailah dengan Warming Up/Pemanasan kemudian lanjutkan dengan tuning. Dengan tuning setiap kali latihan akan membuat kita terbiasa untuk mendengarkan not/nada yang benar. Langkah untuk melakukan tuning pada kelompok brass setiap kali latihan:

1 . Nyalakan tone generator (pembunyi nada) pada tuner elektronik untuk memainkan Bb (atau not apa saja yang ingin detuning). Panggil Ketua Seksi, dan suruh mereka mendengarkan dan menyanyikan Bb sesuai dengan suara tone generator.

2. Matikan tone generator dan lakukan tuning pada tiap ketua seksi dengan tuner. Jangan biarkan ketua seksi melihat indicator pada tuner, karena mereka akan berusaha menyesuaikan nada mereka dengan indicator dengan cara merubah Embasur. Padahal yang kita tuning adalah Instrument Brass kita agar sesuai dengan gaya permainan kita, dan sesuai embasur kita.

3. Kemudian ketua seksi melakukan tuning pada anggota seksi.
Apabila seorang anggota ingin menaikkan nadanya, supaya sesuai dengan ketua seksi dia harus mendorong masuk tuning slidenya secukupnya, sedangkan apabila seorang anggota ingin menurunkan nadanya maka dia harus menarik keluar tuning slidenya secukupnya.

Tujuan latihan tuning ini adalah untuk membiasakan setiap anggota mendengarkan apa yang harus mereka dengar pada waktu bermain dalam ensemble. Latihan ini melatih ketua seksi untuk menghapal standar tuning yang telah ditentukan dan menerapkan bermain standar sesuai standar ketua seksi.

Tahap akhir latihan tuning ini meminta anda melakukan tuning pada not-not lain selain yang biasa kita memainkan untuk tuning Bb ) cobalah lakukan pada interval ke 4 ( F dan Bb ) dan ke 5 ( F dan C Sebagai tambahan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi tuning adalah :

-Suhu udara
-Suhu intrument Warm up/pemanasan Kecenderungan Pitch Kebersihan alat
-warm up/pemanasan
-kecenderungan pitch
-kebersihan alat

Asmoro

PARTITUR PART 1, 2, 3, 4

Short URL: https://trendmarching.or.id/read/?p=60

Posted by on Apr 4 2003. Filed under Hornline. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Leave a Reply


Recently Commented