|

Siswi SMU Negeri-1 Stabat Terpilih Jadi Mayoret Terbaik

BERKAT kedisiplinan, latihan serius dan pengalaman, akhirnya Mieta, Ria, dan Indah berhasil meraih gelar Mayoret dan Gita Pati terbaik dalam acara Festival Drumb Band antar sekolah se-Kab.Langkat dalam memperingati HUT RI ke-57 di Alun-alun Amir Hamzah Stabat.

Dalam festival itu ketiganya telah memberikan yang terbaik untuk sekolah dengan mengalahkan kontestan-kontestan lainnya baik dari tingkat SLTP, SMK maupun SMU yang ada di Kab.Langkat, yang tidak kalah dalam memainkan atraksi-atraksi guna menarik perhatian juri dalam memberikan penilaian. Namun keberuntungan berpihak kepada mereka.

Menurut ketiganya, walaupun SMUN-1 sebagai runner-up dalam festival drum band tahun ini, namun mereka sangat gembira dan senang yang tak terhingga. Di dalam kegembiraan itu, mereka dikejutkan dengan pengumuman yang menyatakan bahwa mereka terpilih sebagai mayoret terbaik. ”Saat sujud syukur dan gembira, kami terkejut bercampur bahagia ketika kembali terpilih sebagai mayoret terbaik,” ujar Ria.

Sebagai Mayoret I, Ria yang bernama lengkap Sri Riahna Mahdalina ini, bertugas mengatur barisan, gerak, dan langkah pasukan dram band baik penari maupun pemain senar, dan sebagainya. Dalam mengatur barisan, gerak, dan langkah Mayoret I dibantu Mayoret II Indah Sartika. Sedangkan Mieta Gusti Pratiwi sebagai Gita Pati yang bertugas mengatur tempo tinggi rendahnya nada. Dari kekompakan ketiganya inilah tim juri menilai bahwa mereka pantas mendapatkan yang terbaik.

Mereka mengakui, keberhasilan ini berkat kedisiplinan dalam latihan dan bimbingan pelatih serta pengalaman yang mereka dapatkan. Menurut mereka, mulai SLTP mereka sudah mengenal permainan drum band dan mengikuti festival setiap tahunnya pada perayaan HUT Kemerdekaan RI.

Menurut Ria, kelas III IPS-2, sejak kelas 2 SLTP dia sudah mengikuti festival drum band, namun dia bertugas sebagai kalergat (penari). Selanjutnya setelah kelas III SLTP dia sebagai mayoret hingga sekarang. Begitu juga dengan Indah Sartika, kelas III IPA-4, sejak SLTP dia sebagai pemain senar dan SMU sebagi mayoret II. Sedangkan Mieta kelas II, sebagai pemain senar sejak kelas 2 SLTP hingga kelas 1 SMU, kelas 2 SMU ia sebagai Gita Pati.

Dari pengalaman mengikuti festival drum band, mereka punya kesan-kesan yang tidak dapat dilupakan. Mulai dari makanan yang harus dibagi rata kepada semua anggota, jalan sambil jongkok, melempar tongkat dengan tutup mata, sampai ngerelain kepala harus benjol kena tongkat/stik. Namun semua ini bertujuan menempa dan melatih mereka dalam berdisiplin untuk menjadi yang terbaik.

Seperti yang dialami Indah Sartika, yang berniat ingin melanjutkan pendidikannya di USU dan bercita-cita jadi Psikolog ini, rela merasakan sakit di kepalanya ketika tertimpa stik pada saat latihan. Namun karena sudah terlanjur suka dan cinta sebagai seorang mayoret, dia bertekad untuk terus mengikuti kegiatan tersebut meski sempat dilarang orang tuanya.

Mieta juga menambahkan, meski harus berjalan sambil jongkok yang sangat melelahkan ditambah hukuman dari pelatih bila melakukan kesalahan, namun kami merasa puas dan senang. ”Rasa capek dan sakit yang kami rasakan saat latihan maupun pada saat festival, terasa terobati dengan terpilihnya kami sebagai mayoret terbaik,” ujar pelajar yang mempunyai cita-cita jadi guru ini. ** Sugiarto sn

Short URL: https://trendmarching.or.id/read/?p=293

Posted by on Aug 23 2003. Filed under News. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Leave a Reply


Recently Commented